Prasasti Pucangan adalah sebuah artefak bersejarah yang ditemukan di Desa Pucangan, Kecamatan Kedungmundu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Prasasti ini dipercaya berasal dari masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno, tepatnya pada abad ke-9 Masehi. Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat berharga, karena memberikan informasi mengenai keberadaan dan kegiatan masyarakat pada masa lampau.
Prasasti Pucangan ditemukan pada tahun 1935 oleh seorang petani ketika sedang menggali tanah. Prasasti ini terbuat dari batu andesit dengan ukiran huruf Jawa Kuno yang masih sangat terawat. Isi prasasti ini menceritakan tentang pemberian tanah oleh raja kepada para pendeta sebagai upeti atas jasa-jasa mereka dalam memelihara kerajaan. Selain itu, prasasti ini juga mencatat tentang pembangunan sebuah bangunan suci yang didedikasikan untuk Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan Jawa Kuno.
Kehadiran Prasasti Pucangan menjadi bukti konkret akan keberadaan Kerajaan Mataram Kuno di wilayah Semarang. Prasasti ini juga memberikan informasi penting mengenai sistem pemerintahan, kepercayaan, dan budaya masyarakat pada masa itu. Oleh karena itu, Prasasti Pucangan memiliki nilai historis dan arkeologis yang sangat tinggi.
Sayangnya, Prasasti Pucangan saat ini berada di Museum Nasional Jakarta dan belum dikembalikan ke tempat asalnya di Desa Pucangan. Pemerintah setempat bersama dengan para ahli sejarah dan arkeolog berupaya untuk memulangkan Prasasti Pucangan ke tanah kelahirannya agar dapat dipelajari lebih lanjut dan menjadi bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.
Dengan dipulangkannya Prasasti Pucangan ke Desa Pucangan, diharapkan masyarakat lokal dan generasi mendatang dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan sejarah yang ada di wilayahnya. Prasasti ini bukan hanya sekedar batu yang terpahat, namun juga merupakan jejak sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan agar dapat menjadi bahan pembelajaran bagi generasi mendatang. Semoga Prasasti Pucangan dapat segera dipulangkan dan menjadi saksi bisu dari masa lalu yang masih hidup dan bernyawa.