Kebiasaan makan yang membuat anak menjadi \”picky eater\” atau pemilih dalam memilih makanan dapat berdampak buruk pada tumbuh kembangnya. Hal ini menjadi perhatian bagi para orang tua dan juga ahli gizi untuk memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Seorang nutrisionis, Dr. Maya, mengatakan bahwa kebiasaan makan yang buruk pada anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, kekurangan gizi, serta masalah kesehatan lainnya. Anak yang pemilih dalam makanan cenderung kurang mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak dan tubuhnya.
Dalam mengatasi masalah ini, Dr. Maya menyarankan agar orang tua memberikan contoh yang baik dengan memperlihatkan kebiasaan makan yang sehat dan seimbang. Selain itu, orang tua juga perlu menciptakan suasana makan yang menyenangkan dan menghindari memberikan tekanan pada anak untuk memaksa makan makanan yang tidak disukai.
Nutrisionis juga menekankan pentingnya memberikan variasi makanan yang sehat dan bergizi untuk anak, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat. Dengan memberikan variasi makanan, anak akan mendapatkan nutrisi yang beragam dan memperkecil risiko kekurangan gizi.
Selain itu, nutrisionis juga menyarankan untuk melibatkan anak dalam proses memilih dan menyiapkan makanan. Dengan melibatkan anak, mereka akan merasa lebih tertarik dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap makanan yang mereka konsumsi.
Dengan perhatian dan pendekatan yang tepat, masalah \”picky eater\” pada anak dapat diatasi dan anak dapat tumbuh kembang dengan baik. Orang tua perlu memperhatikan pola makan anak dan konsultasikan dengan ahli gizi jika diperlukan untuk mendapatkan saran yang tepat dalam memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.