Depresi antepartum, atau yang sering disebut juga dengan depresi selama kehamilan, adalah kondisi mental yang sering kali diabaikan dan jarang dibicarakan. Padahal, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.
Depresi antepartum adalah kondisi depresi yang terjadi pada ibu selama kehamilan. Gejalanya mirip dengan depresi pada umumnya, seperti perasaan sedih, kecemasan yang berlebihan, kelelahan yang tidak wajar, dan perubahan nafsu makan. Namun, depresi antepartum memiliki risiko yang lebih tinggi karena dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi.
Depresi antepartum dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hormon yang berubah selama kehamilan, stres yang dialami ibu, masalah hubungan, atau riwayat depresi sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengenali gejala-gejala depresi antepartum dan segera mencari pertolongan jika merasa mengalaminya.
Salah satu cara untuk mengatasi depresi antepartum adalah dengan mencari dukungan dari orang terdekat, seperti suami, keluarga, atau teman. Selain itu, ibu hamil juga bisa mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penting untuk diingat bahwa depresi antepartum bukanlah hal yang biasa atau wajar terjadi selama kehamilan. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mencari pertolongan jika merasa mengalami gejala depresi antepartum. Kesehatan mental ibu sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Semoga artikel ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengenali dan mengatasi depresi antepartum saat hamil.