Dari reklamasi jadi rekreasi, ini asal usul Danau Sunter

Danau Sunter merupakan salah satu destinasi rekreasi populer di Jakarta Utara. Namun, tahukah Anda bahwa awalnya danau ini merupakan hasil dari proyek reklamasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta?

Proyek reklamasi yang dilakukan di wilayah Sunter dimulai pada tahun 1974. Pemerintah Kota Jakarta melakukan reklamasi pada lahan rawa-rawa yang terletak di sekitar Sungai Sunter. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan menjadikannya sebagai kawasan hunian dan komersial.

Setelah proses reklamasi selesai, danau yang terbentuk dinamakan Danau Sunter. Danau ini memiliki luas sekitar 45 hektar dan memiliki kedalaman yang bervariasi. Selain sebagai wadah untuk mengendapkan air hujan dan mengontrol banjir, Danau Sunter juga dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi bagi warga Jakarta.

Dengan keberadaan Danau Sunter, warga Jakarta dapat menikmati keindahan alam dan udara segar di tengah hiruk pikuk kota metropolitan. Berbagai fasilitas rekreasi juga telah disediakan di sekitar danau, seperti taman bermain, jogging track, dan tempat duduk untuk bersantai.

Namun, keberadaan Danau Sunter juga sempat terancam akibat pembangunan proyek infrastruktur dan hunian di sekitarnya. Untungnya, berkat peran aktif masyarakat dan pihak terkait, Danau Sunter berhasil dipertahankan sebagai destinasi rekreasi yang ramah lingkungan.

Saat ini, Danau Sunter telah menjadi salah satu destinasi rekreasi favorit bagi warga Jakarta Utara. Setiap akhir pekan, danau ini dipadati oleh pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam dan berbagai fasilitas rekreasi yang tersedia.

Dengan asal usulnya yang bermula dari proyek reklamasi, Danau Sunter kini telah bertransformasi menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan bagi warga Jakarta. Keberadaannya tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga menjadi tempat yang menyegarkan bagi semua orang yang berkunjung.