×

Bijak bermedia sosial agar tidak terjebak “FOMO”

Bijak bermedia sosial agar tidak terjebak “FOMO”

Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Dari bangun tidur hingga sebelum tidur, kita selalu menyempatkan waktu untuk membuka aplikasi media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lainnya. Namun, terlalu sering menggunakan media sosial juga dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan mental kita, salah satunya adalah terjebak dalam perasaan FOMO atau “Fear of Missing Out”.

FOMO adalah kecemasan yang dirasakan seseorang ketika merasa bahwa orang lain sedang melakukan sesuatu yang lebih menarik atau menyenangkan daripada dirinya sendiri. Hal ini seringkali muncul ketika kita melihat postingan teman-teman di media sosial yang sedang berlibur, hang out bersama teman-teman, atau merayakan kesuksesan mereka. Perasaan ini bisa membuat kita merasa tidak puas dengan kehidupan kita sendiri dan merasa tertekan.

Untuk menghindari terjebak dalam perasaan FOMO saat menggunakan media sosial, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan. Pertama, batasi waktu yang dihabiskan untuk berselancar di media sosial. Buat jadwal khusus untuk membuka aplikasi media sosial dan patuhi jadwal tersebut. Dengan begitu, kita tidak akan terlalu tergantung pada media sosial dan lebih fokus pada kehidupan nyata.

Kedua, jangan membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain di media sosial. Ingatlah bahwa orang-orang seringkali hanya memamerkan sisi terbaik dari kehidupan mereka di media sosial, sehingga tidak selalu mencerminkan keadaan sebenarnya. Cobalah untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki dan fokus pada hal-hal yang membuat kita bahagia.

Ketiga, jaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Manfaatkan waktu luang kita untuk melakukan kegiatan di luar rumah, seperti olahraga, berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, atau belajar hal-hal baru. Dengan begitu, kita dapat mengurangi rasa cemburu dan kecemasan yang timbul akibat FOMO.

Terakhir, jangan ragu untuk melakukan “detox” dari media sosial sesekali. Matikan pemberitahuan dari aplikasi media sosial, atau bahkan nonaktifkan akun sementara waktu. Dengan begitu, kita dapat mengalihkan fokus kita pada hal-hal yang lebih penting dan merasa lebih tenang tanpa tekanan dari perasaan FOMO.

Dengan bijak bermedia sosial, kita dapat menghindari jebakan FOMO dan menjaga kesehatan mental kita. Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu tergantung pada apa yang kita lihat di media sosial, tapi pada bagaimana kita mensyukuri dan mensyukuri kehidupan kita sendiri. Semoga tips di atas bermanfaat dan membantu kita untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial.